RESPIRATORY BURST
Respiratory burst (RB) merupakan salah satu bentuk respons imun selular yang diaktivasi oleh sel yang melakukan fagositosis dan menghasilkan Reactive Oxygen Intermediate (ROI)/radikal oksigen sebagai produk akhir (Rodriguez dan Le Moullac 2002).
Langkah-langkah menguji RB pada udang (Song dan Hsieh 1994):
Fungsi masing-masing bahan uji:
Bahan |
Peran |
Sumber |
Nitroblue tetrazolium (NBT) |
- Digunakan sebagai substrat yang dapat mengaktifkan sel hemosit
untuk membentuk ROI - NBT tersebut akan direduksi oleh sel hemosit sehingga terjadi
ledakan oksidatif yang ditandai dengan terbentuknya endapan formazan (Sebelumnya
warna pelet yang ditambahkan NBT adalah kuning) |
(Koening et al. 2017; Molehin et al. 2021) |
Potassium
hydroxide (KOH) dan Dimethyl sulphoxide (DMSO)
|
- KOH dikenal sebagai penstabil pH - DMSO dikenal sebagai pelarut untuk mengangkut molekul - Tujuan penambahan KOH dan DMSO bertujuan untuk melihat reaksi
aktivitas RB dimana setelah penambahan NBT akan membentuk kristal formazan,
untuk membaca ROI yang dihasilkan perlu bantuan KOH dan DMSO yang menghasilkan
warna biru tua/ungu. Tujuan perubahan warna untuk memudahkan pembacaan di microplate
reader |
(Hampton et al. 2020) |
Metanol Absolut (Metanol 100%) |
-
Menghentikan reaksi NBT dan sel hemosit agar tidak terus
membentuk ROI dan kristal formazan |
(Rudyatmi 2011) |
-
Pemberian HBSS 0,3% = 0,3% x 3 mL (HBSS) = 0,009 gram/9 mg Serbuk
NBT
DAFTAR PUSTAKA
Hampton LMT,
Jeffries MKS, Venables BJ. 2020. A practical guide for assessing respiratory
burst and phagocytic cell activity in the fathead minnow, an emerging model for
immunotoxicity. MethodsX. 7:1-15. doi:10.1016/j.mex.2020.100992.
Rodriguez J,
Le Moullac G. 2000. State of the art of immunological tools and health control
of penaeid shrimp. Aquaculture. 191(1):109–119. doi:https://doi.org/10.1016/S0044-8486(00)00421-X.
Song YL,
Hsieh YT. 1994. Immunostimulation of tiger shrimp (Penaeus monodon) hemocytes
for generation of microbicidal substances: analysis of reactive oxygen species.
Developmental and Comparative Immunology. 18(3):201–209.
doi:10.1016/0145-305X(94)90012-4.
Komentar
Posting Komentar