#UrbanFarming #Akuaponik #Budikdamber #BudidayaIkan

BUDIKDAMBER

(Budidaya ikan dalam ember)


Seiring berjalannya waktu jumlah penduduk akan semakin bertambah dan lahan menjadi semakin sempit. Teknik budidaya ikan dalam ember yang belakangan ini sangat populer di masyarakat menjadi salah satu solusi alternatif karena mudah penerapannya dan sebagai salah satu langkah untuk membantu ketahanan pangan keluarga ditengah pandemi Covid-19 dan dimasa depan, selain itu juga dapat membantu gerakan gemar makan ikan yang dimulai dari keluarga.

          Budikdamber adalah pengembangan dari sistem akuaponik yang dibuat secara sederhana sehingga pengeluaran dalam pembuatan budikdamber ini lebih murah dan lebih mudah. Teknik budikdamber dapat dilakukan dipekarangan yang sempit dan dapat sekaligus melakukan budidaya tanaman. Teknik budikdamber yang sudah ramai dibicarakan umumnya banyak memilih budidaya ikan dan sayuran dari jenis ikan lele dan ikan kangkung. Mengapa demikian? Yuk simak penjelasan berikut.

Mengapa harus memilih Ikan Lele?

          Alasan pemilihan ikan lele karena ikan jenis ini biasa hidup diperairan keruh dengan kondisi kadar oksigen terlarut yang rendah dan memiliki harga yang ekonomis, selain itu ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan berupa arboresen sehingga tidak perlu khawatir terkait kondisi kesehatan ikan tersebut. Ikan lele juga dapat mudah beradaptasi di lingkungan baru dan tahan terhadap perubahan lingkungan, memiliki tingkat pertumbuhan lebih cepat dan tingkat kelulusan hidup yang lebih tinggi sehingga mudah untuk dibudidayakan.

Mengapa harus memilih kangkung?

          Alasan pemilihan kangkung karena jenis sayuran yang satu ini mudah dibudidayakan dimana saja, selain itu sayur ini juga mudah beradaptasi dan cepat panen.

Kelebihan Budikdamber

-      Kebutuhan protein hewani dari ikan dan sayuran terpenuhi

-         Memanfaatkan lahan terbatas

-         Sayuran organik

Alat dan Bahan

Ember (60 liter, 80 liter), gelas plastik bekas, tanaman pakcoy, bayam, kangkung, tomat, cabai, dll), pakan, media tanaman (Arang batok kelapa, arang sekam padi, AKT (arang, kain dan tanah), tanah), ikan (lele, nila, gurame, patin, betok, sepat, dan gabus), kawat, solder, tang

Cara Pembuatan

 (Nursadi 2018)

Catatan:

1 ekor ikan=1 liter air, sehingga apabila menggunakan ember 60 liter gunakan 40/50 liter air dengan kepadatan ikan 40 ekor. Hal tersebut untuk menjaga keamanan ikan agar tidak meloncat dari wadah budidaya

Catatan pemilihan tanaman

Pemilihan tanaman dapat memperhatikan jenis akar dan batang sehingga pemilihan media tanaman dapat disesuaikan



(Sumber: IG julinursandi_budikdamber)

Catatan pemilihan ikan

-         Ikan yang dapat hidup di oksigen terlarut yang rendah

-         Memiliki alat pernapasan tambahan

-         Lihat habitat dan kebiasaan hidup ikan

 

Penjelasan

1.     Ikan nila (Salsabila & Suprapto 2018)

-         Ikan nila dipelihara pada air yang tidak terlalu keruh/harus jernih sehingga perlu penambahan aerator (+oksigen)

2.     Ikan gurame (Pratama et al. 2018)

-         Memiliki alat pernapasan tambahan berupa labirin sehigga dapat hidup di kadar oksigen terlarut yang rendah

-         Ikan gurame peka terhadap perubahan suhu lingkungan kurang dari 0,5ºC. Kepekaan tersebut disebabkan karena tubuh ikan gurame tidak dapat melakukan regulasi dengan baik mengikuti suhu lingkungan sehingga dapat berpengaruh terhadap laju metabolisme tubuh ikan (Pratama & Mukti 2018) (Elliott 1981)

è Umumnya perbedaan suhu lingkungan budidaya ikan mencapai 5ºC

3.     Ikan Patin (Kordi 2005)

-         Habitat ikan patin berada di tepi sungai, muara sungai, dan danau

-         Dapat hidup di kondisi perairan yang keruh dan berlumpur

-         Nokturnal

4.     Ikan Gabus (Pertiwi et al. 2017)

-         Memiliki alat pernapasan tambahan berupa labirin dan memiliki kemampuan bernapas dari udara sehingga mampu hidup di air yang sedikit

 

Nutrisi tanaman pada teknik Budikdamber dari mana ya?

          Nutrisi tanaman yang dipelihara dalam Budikdamber diperoleh dari sisa kotoran ikan (feses) dan sisa pakan yang diberikan. Kandungan feses dan sisa pakan memang mengandung amoniak yang bersifat racun. Namun tidak perlu khawatir karena nutrisi yang diserap tanaman sudah menjadi ion amonium dan nitrat yang bersifat tidak racun dan baik untuk pertumbuhan tanaman. Pemanfaatan nitrat secara maksimal dapat dilihat dari akar tanaman yang lebih banyak. Akar tanaman berperan penting dalam proses penyerapan unsur hara pada air limbah budidaya, ketersediaan unsur hara ditandai dengan akar yang berkembang lebih panjang dan menjangkau wilayah yang lebih luas, namun perlu diketahui bahwa tanaman memiliki karakteristik yang berbeda dalam pertumbuhan akar dan kemampuan dalam menyerap hara. Tanaman menjadi biofilter di perairan. Tanaman yang akan dibudidayakan pada akarnya diduga terdapat bakteri nitrifikasi. Bakteri tersebut dapat membantu proses penguraian amoniak menjadi ion amonium dan nitrat (Djokosetiyanto et al. 2006).

Kualitas air yang buruk, gangguan kesehatan ikan

          Kondisi perairan dalam budidaya ikan apabila tidak diperhatikan dapat menyebabkan perairan menjadi beracun dan mengakibatkan berkembangnya mikroorganisme yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu kesehatan ikan dan berpengaruh terhadap kebutuhan nutrisi untuk tanaman. Sisa pakan dan kotoran ikan dapat membentuk amoniak, jika tidak terionisasi akan berpengaruh signifikan terhadap nilai pH dan oksigen terlarut di perairan. Kualitas air sangat penting diperhatikan. Oleh karena itu perlunya sistem manajemen kualitas air.

          Apabila kualitas air tidak dijaga kadar amoniak akan semakin tinggi baik dari pemberian pakan yang berlebih dan sisa kotoran ikan. Hal ini dapat mempengaruhi populasi bakteri dekomposer yang berguna untuk mengurai amoniak menjadi tidak memadai dan menjadi terhambat akibatnya bakteri nitrifikasi tidak bekerja secara optimal sehingga mengakibatkan akumulasi nitrit yang berlebih di perairan yang dapat menyebabkan keracunan pada ikan dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman menjadi berkurang. Nitrit akan bereaksi dengan hemoglobin kemudian membentuk met-HB yang dapat menurunkan kemampuan dalam mengikat oksigen oleh ikan (Rahayu 2019).

Tahukah kamu dalam pelaksanaan budidaya ikan kita harus memperhatikan beberapa aspek dari mulai persiapan wadah sampai panen sehingga dalam melaksanakan kegiatan budikdamber ataupun budidaya ikan dikolam kita dapat meminimalisirkan kegagalan dalam budidaya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui bagaimana cara budidaya ikan yang baik?

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya ikan

1.     Persiapan wadah

Sterilisasi wadah sangat penting dalam memulai budidaya ikan. Sterilisasi wadah merupakan proses pencucian/pembersihan alat dengan menggunakan air bersih, detergen dan spons. Setelah melakukan persiapan wadah, air sebelum digunakan sebagai media hidup ikan, air tersebut perlu dilakukan pengendapan minimal 3 hari terlebih dahulu. Tujuan pengendapan air bertujuan untuk mengurangi kekeruhan dan melarutkan zat-zat lainnya.

2.     Pemilihan benih

Pemilihan benih harus sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia) yaitu ikan harus bermutu dan ukuran harus seragam. Ukuran yang tidak seragam dapat mengakibatkan kegagalan budidaya ikan terutama pada ikan yang bersifat kanibal yang dapat memangsa ikan lainnya dan mengakibatkan rendahnya tingkat kelangsungan hidup ikan.

3.     Aklimatisasi

Aklimatisasi merupakan proses penyesuaian ikan terhadap lingkungan baru yang bertujuan agar ikan tidak stres dan sakit. Langkah-langkah aklimatisasi diantaranya:

-         Rendam kantong plastik yang masih diikat di media budidaya yang sudah disediakan selamat 15-20 menit. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan suhu lingkungan.

-         Buka ikatan kantong plastik dan biarkan ikan keluar dengan sendirinya selama 5-10 menit

4.     Pemeliharaan Ikan

-         Manajemen Kualitas Air

Ikan yang masuk kedalam golongan pemakan daging(karnivor) seperti ikan lele memiliki usus yang lebih pendek, oleh karena itu sistem pencernaan menjadi lebih cepat sehingga lebih sering/cepat dalam mengeluarkan sisa kotoran diperairan. Tentu hal tersebut mempengaruhi kualitas air. Oleh karena itu, dalam pemeliharaan perlunya dilakukan pembuangan endapan kotoran di dasar air dan pergantian air secara rutin pada 10 atau 14 hari sekali, atau bisa 3 minggu sekali. Pergantian air bisa kurang dari 50% atau bahkan lebih dari 50%. Hal ini bergantung pada kondisi perairan dan fisiologis ikan tersebut. Ikan yang memiliki nafsu makan menurun, tidak responsif terhadap guncangan yang kita buat, kepala menggantung di permukaan air, berenang pasif, air bau dan berwarna hijau tua atau coklat tua kehitaman merupakan salah satu tanda bahwa kualitas air sedang tidak baik yang dapat mengakibatkan kondisi kesehatan ikan menurun, tentu air harus segera diganti dan dibersihkan endapannya.

-         Manajemen Pakan

Pakan dapat diberikan 2-3 kali sehari pada pagi (07.00-08.00), siang (12.00-13.00) dan sore (16.00-18.00) dan dapat diberikan secara ad satiation (sekenyang-kenyangnya). Ikan yang bersifat nokturnal biasanya lebih aktif pada malam hari seperti ikan lele sehingga pada saat pemberian pakan di sore hari, jumlah pakan diberikan lebih banyak, karena ikan lele membutuhkan energi lebih untuk bergerak dan membantu pertumbuhan ikan tersebut.

 

5.     Panen

Pemanenan pada teknik budikdamber dapat dilakukan dengan diserok/disaring. Apabila menggunakan ikan lele yang berukuran 5-7 cm membutuhkan waktu pemeliharaan 2-2,5 bulan, sedangkan penggunaan benih ikan lele yang berukuran 12-14 membutuhkan waktu pemeliharaan selama 42 hari. Pemanenan sayur apabila memilih kangkung pemanenan pertama berlangsung selama 14-21 hari, kemudian pada pemanenan kedua berlangsung selama 10-14 hari (Nursadi 2018).

 

++Catatan:

-         Semakin besar pemilihan ukuran benih, tingkat kelangsungan hidup ikan semakin tinggi (benih lebih kecil lebih rentan)

-         Setelah pergantian air/pembuangan endapan kotoran, air yang digunakan untuk mengisi kembali tetap harus menggunakan air yang sudah diendapkan kembali

-         Apabila daun ditemukan berwarna kuning/mati segera dibuang karena dapat menghambat pertumbuhan bagian lainnya

-         Sisa endapan atau air buangan dapat menjadi nutrisi untuk tanaman darat lainnya

-         Apabila ditemukan ikan yang mati di wadah budidaya segera dibuang karena dapat mengakibatkan munculnya patogen

-         Penggunaan ember bebas tidak berpatokan menggunakan ukuran 60/80 liter namun semakin kecil volume air yang ditampung ember, maka tingkat kepadatan benih yang akan dibudidayakan semakin sedikit

 

Daftar Pustaka

Djokosetiyanto D, Sunarma A, Widanarni. 2006. Perubahan ammonia (NH3-N), nitrit (NO2-N) dan nitrat pada media pemeliharaan ikan nila merah (Oreochromis sp.) di dalam sistem resirkulasi. Jurnal Akuakultur Indonesia. 5(1): 13-20.

Elliott JM. 1981. Some Aspects Of Thermal Stress On Freshwater Teleosts. Newyork(US): Academic Press. 209-246.

Kordi MGH. 2005. Budidaya Ikan Patin: Biologi, Pembenihan dan Pembesaran. Yogyakarta(ID): Yayasan Pustaka Nustama.

Nursadi J. 2018. Budidaya ikan dalam ember “Budikdamber” dengan aquaponik di lahan sempit. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian.

Pratama BA, Susilowati T, Yuniarti T. 2018. Pengaruh perbedaan suhu terhadap lama penetasan telur, daya tetas telur, kelulushidupan dan pertumbuhan benih ikan gurame (Osphronemus gouramy) strain bastar. Jurnal Sains Akuakultur Tropis. 2(1): 59-65.

Pratama NA, Mukti AT. 2018. Pembesaran larva ikan gurami Osphronemus gourami secara intensif di Sheva Fish Boyolali, Jawa Tengah. Journal of Aquaculture and Fish Health. 7(3): 102-110.

Rahayu NCP. 2019. Perbedaan tanaman buah tomat (Lycopersiconesculentum), cabai (Capsicsumfrutencens L.) dan terong (Solanummelongena L.) pada penyerapan amonia (NH3), nitrit (NO2) dan nitrat (NO3) air budidaya ikan lele dumbo (Clarias sp.) pada sistem akuaponik. [Skripsi]. Jawa Timur(ID): FPIK Universitas Airlangga.

Salsabila M, Suprapto H. 2018. Teknik pembesaran ikan nila (Oreochromis niloticus) di Instalasi Budidaya Air Tawar Pandaan, Jawa Timur. Journal of Aquaculture and Fish Health. 7(3).


Komentar

Postingan Populer