DITEMUKANNYA BLACK COLONY DI MEDIA TCBS?


Media TCBS (Thiosulfate Citrate BileSalt Sucrose) merupakan media spesifik yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri Vibrio spp. yang biasanya menghasilkan koloni berwarna hijau dan kuning bergantung pada spesies bakteri tersebut. Media TCBS tidak berarti bebas dari kontaminan. Buktinya adalah tumbuhnya Koloni Hitam.

Begini penjelasan lebih lanjutnya…

Menurut Thomas et al. (2004), meskipun media TCBS memiliki selektivitas untuk Vibrio, jenis bakteri lain seperti Staphylococcus, Flavobacterium, Pseudoalteromonas, dan Shewanella juga dapat tumbuh di media TCBS. Hal ini disebabkan nutrien yang terkandung dalam media TCBS diantaranya terdapat NaCl yang dapat memberikan pertumbuhan optimal bagi mikroorganisme yang hidup di perairan bersalinitas tinggi, serta sodium thiosulfate dan ferric citrate untuk mendeteksi adanya produksi H2S.

Koloni hitam di media TCBS dilaporkan merupakan Shewanella yang diduga memiliki sifat probiotik terhadap beberapa Vibrio. Selain itu, koloni hitam ini juga diduga dapat bertindak pada Vibrio patogen sehingga membuat udang rentan terhadap WSSV (Tendencia et al. 2012). Shewanella diketahui dapat memproduksi protease yang dapat meningkatkan kecernaan dan pemanfaatan pakan baik pada ikan maupun udang, sehingga Shewanella dalam akuakultur semakin banyak digunakan sebagai probiotik karena mampu menghambat patogenitas dan mengontrol jumlah Vibrio di hepatopankreas (Interaminense et al. 2018).

Vibriosis secara umum disebabkan oleh Vibrio spp. yang termasuk keluarga Vibrionacea. Akan tetapi, Shewanella berbeda. Menurut MacDonell & Colwell (1985) menyebutkan bahwa Shewanella masuk ke dalam kelompok Vibrionaceae.

Shewanella merupakan bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia seperti gastroenteritis akut, ulkus kulit dan jaringan lunak, infeksi pada telinga dan mata, serta menyebabkan bakteremia dan sepsis. Beberapa spesies Shewanella hidup di perairan air laut dan payau serta dapat beradaptasi dengan baik di air tawar. Bakteri ini terdeteksi disemua spesies udang yang diperiksa dengan persentase lebih tinggi pada Penaeus Indicus dan persentase lebih rendah ditemukan pada Litopenaeus vannamei (Dutta et al. 2020).

Apa arti dari keberadaan Black Colony yang dapat ditemukan di kolam budidaya udang vaname?

Berdasarkan spekulasi yang disebutkan oleh Prachumwat et al. (2020), bahwa keberadaan Shewanella yang salah satu strain barunya ditemukan pada spesimen udang yang diambil dari tambak yang terserang AHPND yaitu ditemukan strain S. khirikhana TH2012T. Strain baru ini diduga dapat mematikan udang dan pertama dari genusnya muncul dalam kasus AHPND. Hal ini memberikan beberapa dukungan untuk hipotesis bahwa S. khirikhana mungkin dapat menyebabkan beberapa kematian yang belum dapat dijelaskan di kolam yang terserang AHPND maupun non AHPND. Selain itu, kemungkinan lainnya bahwa S. khirikhana dapat bekerja sama dengan bakteri AHPND secara sinergis untuk memperburuk kematian udang. Hal ini dikarenakan telah ditemukannya fakta bahwa S. khirikhana menyebabkan lesi histopatologis yang khas setidaknya pada bagian organ yang sama yang merupakan target utama dari toksin Pirvp dari bakteri penyebab AHPND. Dengan demikian, konsentrasi yang biasanya tidak mematikan untuk masing-masing bakteri tersebut, tetapi jika digabungkan akan menjadi mematikan sehingga prospek peningkatan sinergis tingkat virulensi dapat menjadi perhatian khusus dan harus diselidiki lebih lanjut serta spekulasi ini masih perlu dikonfirmasi lagi.

Beberapa genus Shewanella dikenal sebagai patogen oportunistik pada spesies air yang dilaporkan menyebabkan kematian pada abalon, ikan channel bass, kerang zebra air tawar, ikan nila, sturgeon siberia, rainbow trout, dan carp. Sementara itu, pada udang vaname spesies terutama S. putrefaciens dan S. baltica dikaitkan dengan pembusukan udang vaname yang disimpan pada suhu rendah (Prachumwat et al. 2020). Shewanella termasuk golongan bakteri gram negatif yang dapat memproduksi H2S (Dutta et al. 2020).

Pada penelitian yang dilakukan Prachumwat et al. (2020) menyebutkan, bahwa tanda-tanda klinis udang vaname yang di uji tantang dengan S. khirikhana TH2012T  menunjukkan kelesuan dan berenang lambat atau dalam arah spiral, serta udang tidak menunjukkan tanda-tanda klinis seperti udang yang terserang penyakit AHPND pada umumnya yaitu usus kosong atau terputus, hepatopankreas pucat atau putih, dan atrofi HP yang signifikan.  

 

DAFTAR PUSTAKA

Dutta C, Manna SK, Sengupta C. 2020. The occurrence of emerging human pathogen Shewanella algae in shrimp seafood. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences. 9(5): 2677-2685. doi:https://doi.org/10.20546/ijcmas.2020.905.307.

Interaminense JA, Vogeley JL, Gouveia CK, Portela RWS, Oliveira JP, Andrade HA, Peixoto SM, Soares RB, Buarque DS, Bezerra RS. 2018. In vitro and in vivo potential probiotic activity of Bacillus subtilis and Shewanella algae for use in Litopenaeus vannamei rearing. Aquaculture. 488:114-122. doi:10.1016/j.aquaculture.2018.01.027.

MacDonell MT, Colwell RR. 1985. Phylogeny of the Vibrionaceae and recommendation for two new genera Listonella and Shewanella. Systematic and Applied Microbiology. 6(2): 171-182. doi:10.1016/S0723-2020(85)80051-5.

Prachumwat A, Wechprasit P, Srisala J, Kriangsaksri R, Flegel TW, Thitamadee S, Sritunyalucksana K. 2020. Shewanella khirikhana sp. nov. a shrimp pathogen isolated from a cultivation pond exhibiting early mortality syndrome. Microbial Biotechnology. 13(3): 781-795. doi: 10.1111/1751-7915.13538.

Thompson FL, Iida T, Swings J. 2004. Biodiversity of vibrios. Microbiology and Molecular Biology Reviews. 68(3):403-431. doi:10.1128/MMBR.68.3.403-431.2004.

Tendencia EA, Bosma RH, Sorio LR. 2012. Effect of three innovative culture systems on water quality and whitespot syndrome virus (WSSV) viral load in WSSV-fed Penaeus monodon cultured in indoor tanks. Aquaculture. 350-353: 169-174. doi:10.1016/j.aquaculture.2012.04.001.

 

Komentar

Postingan Populer